Kamis, 04 Oktober 2018

Struktur organisasi perawatan

Konsep Dasar Organisasi Departemen Perawatan
Beberapa konsep dasar organisasi perawatan adalah :
a.  Adanya pembatasan wewenang yang
     jelas dan layak untuk menghindari 
     terjadinya tumpang tindih dalam 
     kekuasaan.
b. Hubungan vertikal antara atasan dan 
    bawahan yang menyangkut masalah 
    wewenang dan tanggung jawab dibuat 
    sedekat mungkin.
c. Menentukan jumlah optimum pekerja 
    yang ditangani oleh seorang pengawas.
d. Susunan personil yang tepat dalam 
    organisasi.
Prinsip-prinsip Organisasi Departemen Perawatan
a. Perencanaan organisasi yang logis
    Bertujuan untuk mencapai tujuan   
     produksi :
•  Ongkos perawatan untuk setiap unit 
    produksi diusahakan serendah mungkin
•  Meminimumkan bahan sisa atau yang 
    tidak standar
•  Meminimumkan kerusakan peralatan 
    yang kritis
•  Menekan ongkos perawatan peralatan 
    yang non-kritis serendah mungkin
•  Memisahkan fungsi administratuf dan 
   penunjang teknik.
b. Fasilitas yang memadai:
• Kantor : lokasi yang cocok, ruangan dan 
   kondisi ntempat kerja yang baik.
• Bengkel : tempat pekerjaan, lokasi 
   bangunan, ruangan dan peralatan.
• Sarana komunikasi : telepon, pesuruh dll.
c. Supervisi yang efektif
    Diperlukan dalam mengelola pekerjaan, 
    dimana :
• Fungsi dan tanggung jawab jelas
• Waktu yang cukup untuk melaksanakan 
  pekerjaan
• Latihan khusus untuk memenuhi 
   kecakapan
• Cara untuk menilai hasil kerja
d. Sistem dan kontrol yang efektif :
• Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan
• Kualitas hasil pekerjaan perawatan
• Ketelitian pekerjaan perawatan (tidak 
   terjadi over maintenance)
• Penampilan kerja tenaga perawatan
• Biaya perawatan.

Berikut contoh sebuah bentuk struktur organisasi departemen perawatan di industri. 




Kamis, 13 September 2018

Planned Maintenance (Pemeliharaan Terencana)


Planned Maintenance (Pemeliharaan Terencana) :
a. Corrective maintenance 
    (pemeliharaan perbaikan) 

    Corrective maintenance adalah suatu
    kegiatanmaintenance yang dilakukan
    setelah terjadinya kerusakan atau 
    kelalaian pada mesin / peralatansehingga
    tidak dapat berfungsi dengan baik. 

b. Preventive maintenance 
    (pemeliharaan pencegahan) 
    Preventive maintenance adalah kegiatan 
    pemeliharaan dan perawatan yang 
    dilakukan untuk mencegah timbulnya
    kerusakan – kerusakan yang tidak 
    terduga dan menemukan kondisi atau 
    keadaan yang dapat menyebabkan 
    fasilitas produksi mengalami kerusakan 
    pada waktu digunakan dalam proses 
    produksi. Dengan demikian semua 
    fasilitas produksi yang diberikan 
    preventive maintenance akan 
    terjamin kelancarannya dan selalu 
    diusahakan dalam kondisi atau keadaan 
    yang siap dipergunakan untuk setiap 
   operasi atau proses produksi pada setiap
   saat. Sehingga dapatlah dimungkinkan 
   pembuatan suatu rencana dan jadwal 
   pemeliharaan dan perawatan yang sangat
   cermat dan rencana produksi yang lebih
   tepat. 


c. Predictive maintenance
    Predictive maintenance adalah tindakan
     – tindakan maintenance yang dilakukan 
    pada tanggal yang ditetapkan 
    berdasarkan prediksi hasil analisa dan 
    evaluasi data operasi yang diambil untuk
    melakukan predictive maintenance itu 
    dapat berupa getaran, temperature, 
    vibrasi, flow rate dan lain – lainnya. 
    Perencanaan predictive maintenance 
    dapat dilakukan berdasarkan data dari 
    operator di lapangan yang diajukan 
    melalui work order ke departemen 
    maintenance untuk dilakukan tindakan 
    yang tepat sehingga tidak akan 
    merugikan perusahaan. 



Minggu, 09 September 2018

Elemen sistem ergonomi makro


Keseluruhan elemen pada gambar di atas saling berinteraksi satu sama lain sehingga untuk menjaga keseimbangan sistem perlu dibentuk suatu kesesuaian antara satu elemen dengan elemen yang lainnya. Di sinilah peran makro ergonomi yang utama, yaitu sebagai penjaga keseimbangan sistem. Lalu bagaimana makro ergonomi bisa menjaga keseimbangan sistem? Studi kasus berikut merupakan salah satu contoh bagaimana makro ergonomi melakukannya:


Stasiun X merupakan stasiun besar kereta api yang berada dibawah pengawasan PT. A. Adanya persaingan antar Perusahaan angkutan mengharuskan pihak PT. A meningkatkan kualitas pelayanan baik dari segi fasilitas maupun sumberdaya manusia. Fasilitas-fasilitas yang terdapat di Stasiun X khususnya fasilitas kemudahan naik/turun penumpang belum memadai. Jumlah tangga pembantu yang tersedia tidak mencukupi dan tidak ada petugas yang mengoperasikan tangga pembantu menyebabkan penumpang kesulitan untuk naik dan turun kereta api.Lalu keputusan apa yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut ?

Solusi :

penyelesaian masalah di atas dapat dilakukan secara bertahap, yaitu perbaikan dari segi fasilitas, perbaikan pada petugas kereta api, serta sosialisasi fasilitas kemudahan naik/turun penumpang. Perbaikan fasilitas yaitu penambahan jumlah tangga pembantu dan display informasi spoor. Perbaikan pada petugas kereta api yaitu penambahan petugas pengoperasi tangga pembantu dan pengganti informasi pada display, serta penambahan job description pada polisi khusus. Sosialisasi fasilitas kemudahan naik/turun penumpang terbagi atas dua, yaitu sosialisasi pentingnya informasi pada display informasi spoor dan penggunaan tangga pembantu.

Kamis, 06 September 2018

Perbedaan pemeliharaan & perawatan, pengerian manajemen perawatan, evolusi manajemen perawatan & tujuan dan manfaat perawatan

Perbedaan pemeliharaan dan perawatan adalah pemeliharaan yaitu usaha pengamanan fasilitas dan peralatan pabrik agar terawat dengan baik sehingga mencegah kemungkinan adanya kerusakan sedangkan perawatan yaitu kegiatan untuk pemeliharaan, perbaikan penyesuaian, maupun penggantian sebagai peralatan yang diperlukan agar sarana fasilitas pada kondisi yang diharapkan dan selalu dalam kondisi siap pakai.

Manajemen perawatan adalah membuat kebijakan mengenai aktivitas perawatan, dengan melibatkan aspek teknis dan pengendalian manajemen kedalam sebuah program perawatan. Pada umumnya, semakin tingginya aktivitas perbaikan dalam sebuah sistem, kebutuhan akan manajemen dan pengendalian di perawatan menjadi semakin penting.

Evolusi manajemen perawatan
- Generasi 1 : (hingga PD II)
  * Mekanisasi industri tidak tinggi,    
     sehingga down time bukan masalah.
  * Peralatan sangat sederhana dengan
     tingkat keandalan tinggi (karena  
     rancangan dibuat berlebihan) dan 
     mudah dirawat
  * Tidak membutuhkan maintenance  
     secara sistematis, kecuali pembersihan,  
     pelumasan, sehingga skill yang  
     dibutuhkan  rendah.
 - Generasi 2 : (selama PD II)
  * Meningkatnya mekanisme peralatan,
     akibatnya meningkat kebutuhan.
  * Sejak tahun 1950-an jenis mesin dan dan
     peralatan industri makin banyak dan
     kompleks.
  * Down time menjadi perhatian utama,
     sehingga tercipta konsep pereventive
     maintenance (1960) dan pelaksanaan
     overhaul dilakukan dilakukan secara
     periodik pada interval yang tetap.
  * Peningkatan ongkos perawatan terhadap
     ongkos operasi, sehingga meningkat
     pada sistem perencanaan dan
     penjadwalan
  * Akibat dari kenaikan ongkos
     menyebabkan jumlah kapital yang
     terkait dengan fixed asset meningkat,
     maka di cari jalan untuk
     memaksimalkan umur asset
  * Selain itu peran perawatan juga masuk
     dalam proses design
- Generasi 3 : (sejak pertengahan tahun
  1970-an)
  * Adanya perubahan meningkatnya proses
     industri, yang memicu adanya beberapa
     perubahan pada penelitian, teknologi
     dan system
  * Tahapan ini, sistem perawatan
     berkembang lebih baik lagi seperti
     munculnya : TPM, RCM, CMMS, IMS

Tujuan dan manfaat manajemen perawatan yaitu :
1 Kemampuan berproduksi dapat
   memenuhi kebutuhan sesuai dengan
   rencana produksi
2 Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat
   untuk memenuhi apa yang dibutuhkan
   oleh produk itu sendiri dan kegiatan
   produksi yang tidak terganggu
3 Untuk membantu mengurangi pemakaian
   dan penyimpanan yang diluar batas dan
   menjaga modal yang diinvestasikan
   dalam perusahaan selama waktu yang
   ditentukan sesuai dengan kebijakan
   perusahaan mengenai investasi tersebut
4 Untuk mencapai tingkat biaya perawatan
   secara efesien dan efektif keseluruhannya
5 Untuk menjamin keselamatan orang yang
   menggunakan sarana tersebut
6 Memaksimalkan ketersediaan semua
   peralatan sistem produksi (mengurangi
   downtime)
7 Untuk memperpanjang umur/masa pakai
   dari mesin/peralatan

Kamis, 30 Agustus 2018

Manajemen Perawatan


Manajemen Perawatan (Maintenance Management)adalah pengelolaan pekerjaan perawatan dengan melalui suatu proses perencanaan, pengorganisasian serta pengendalian operasi perawatan untuk memberikan performasi mengenai fasilitas industri.


Pentingnya manajemen perawatan adalah suatu aturan umum dalam dunia usaha mengatakan: “Bila suatu masalah telah menjadi kompleks dan berdampak besar, maka manajemen yang baik harus ditepkan.” Demikian  halnya dengan perawatan bagi suatu sistem usaha, manajemen perawatan yang baik akan mendatangkan kebaikan pada sistem usaha yang bersangkutan.

Perawatan berarti ongkos, tetapi tidak adanya perawatan yang sesuai dengan yang diharapkan bisa berarti ongkos yang jauh lebih besar. Dengan demikian bila masalah perawatan telah menjadi kompleks dan berdampak besar, maka manajemen yang baik harus ditetapkan, sehingga keberhasilan dalam melakukan pengelolaan perawatan akan memberikan berbagai keuntungan.

Ergonomi Makro

Sejarah ergonomi makro ditemukan oleh Bpk. Teknik Industri seDunia yaitu Frederick Winslow Taylor yang bermula pada “sekop”, nah dari situlah cikal bakal ilmu ergonomi hadir.

Ergonomi makro merupakan suatu pendekatan sosioteknik dari tingkat atas ke bawah yang diterapkan pada perancangan sistem kerja secara keseluruhan pada berbagai level interaksi ergonomi mikro seperti manusia-pekerjaan, manusia-mesin dan manusia-perangkat lunak dengan tujuan mengoptimalkan desain sistem kerja dan memastikan sistem kerja tersebut berjalan dengan harmonis. Ergonomi makro berperan dalam mendesain beberapa sosioteknikal sistem dalam kaitannya dengan "manusia-organisasi” dan “teknologi".

Ergonomi makro sering disamakan dengan ergonomi organisasi. Secara kasar memang bisa dibetulkan karena ergonomi organisasi sering berbicara di lingkup sistem. Namun untuk beberapa kasus mungkin kurang tepat karena ergonomi organisasi juga sering dipakai di tingkat ergonomi mikro, misalnya saja dalam menaksir produktivitas individu atau kelompok kecil tanpa memperhatikan penyebabnya (hanya ingin tahu seberapa besar produktivitas), atau analisis fungsi kerja dan sebagainya.

Sumber :
http://triarniyuniputriutami.blogspot.com/2016/06/makro-ergonomi.html?m=1
https://b1greds-wordpress-com.cdn.ampproject.org/v/s/b1greds.wordpress.com/2009/10/03/sejarah-ergonomi/amp/?amp_js_v=a2&amp_gsa=1&usqp=mq331AQCCAE%3D#referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fb1greds.wordpress.com%2F2009%2F10%2F03%2Fsejarah-ergonomi%2F

Struktur organisasi perawatan

Konsep Dasar Organisasi Departemen Perawatan Beberapa konsep dasar organisasi perawatan adalah : a.  Adanya pembatasan wewenang y...